Thursday, November 26, 2015

"Falling In Love At A Coffee Shop"


I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew~

Playlist  "Falling In Love At A Coffee Shop"  by Landon Pigg

I'll tell you about finding Headline Coffe , a hidden little place in the middle of Kemang Utara . Been kepo-ing this coffe shop for a while and finally went there . This place is located next to Dian Pelangi Kemang . The smell of fresh brew coffee while entering this place makes you fell so relaxed . Even the place way too small, but its seems comfortable . There are only a few tables, and when I came here about 3 p.m is almost full . I decided to order Iced Cappuccino, due to hot weather outside .






Iced Cafe Mocha . Iced Cappucinno


Sure, I'll be back soon to try another variant of their coffee!

Monday, October 19, 2015

Maret 2015 : One Day Trip to Gunung Batu

Berawal dari ketagihan "nanjak" gunung, yailah padahal baru naik gunung Ijen aja banyak gaya . Rasa panasaran untuk nyoba memacu adrenalin muncul lagi . Padahal mah ya, gue tau kapasitas kemampuan fisik gue yang ngga sepadan sama tingkat ke-baperan pengen naik gunung ( lagi ) . Karena gue yang udah ngidam banget ke Gunung Batu Jonggol ini gegara "panas" di komporin sama Rahmia yang emang basic nya anak-gunung-banget dan diliatin foto-foto indahnya pemandangan disana makin menggebu-gebu lah gelora ini #lah . Untung punya temen-temen yang mau aja diajakin kesini . Walopun rada susah ngumpulin mereka akhirnya jadilah "niat" berangkat ke gunung hits yang #instagram-able ini terlaksana .

Setelah 156793242474 juta kali menyamakan jadwal ketemu yang susah banget, akhirnya 23 Maret 2015 dengan mengucapkan Bismillah #maungapain, perjalanan menuju Gunung Batu bareng Eva, Faris, Ridwan, dan Luthfi terlaksana juga, yeaay Alhamdulillah! Seperti biasa, niat berangkat pagi selalu gagal karena si Lupi *sebut saja Luthfi* telat bangun  > alasan klasik . Dengan berbekal gorengan, perjalanan ini di mulai .
Faris . Eva . Lupi . Putri . Ridwan


Rute ke Gunung Batu Jonggol ini cukup gampang, apalagi buat kita yang tinggal ngga jauh dari Cibubur :

1. Ambil jalan lewat alternatif cibubur arah Cikeas - flyover Cileungsi 
2 . Perum Citra Indah masih lurus terus sampe Mekarsari
3. Mekarsari lurus lagi sampe ketemu pertigaan yang ada Tugu Beriman belok kiri arah Cariu - Cianjur
4. Ketemu pertigaan lagi namanya Mengker, patokan nya ada Alfamart dan Sekolahan dan gang nya ada disebelah kanan  
5. Masuk gang, lurus terus aja ikutin jalan kurang lebih 5 km nanti ketemu tukang bakso *eh ini mah tempat kita sarapan* masih 15 km lagi ketemulah penampakan sebuah Gunung yang keliatan nya Bebatuan *emang nama nya Gunung Batu kaliiii*
6. Ikutin jalan yang ada papan " Jalan Gunung Batu" carilah warung di kaki gunung disitulah pintu masuk nya
7. Titipkanlah kendaraan anda ke tukang bakso *pilihan opsional* supaya tenang dan aman .

Penampakan Gunung Batu dan tragedi sepatu Eva yang copot sesaat sebelum nanjak, jadilah pake sandal karet naik gunung yaaaay!
Karena hari Minggu, dan tempat nya emang lagi hits banyak banget orang yang mau kesana . Dan, di pintu masuk ngga ada penjaga tiket a.k.a gratis . Dengan kondisi perut yang kosong *pdhl udah mampir makan bakso* dan cuma bawa minum sama croissant dua biji mantaplah kita mulai perjalanan . Barengan sama penanjak yang lain, kalo di liat-liat cuma kita yang ngga bawa apa-apa . Karena yang lain nampaknya adalah penanjak sejati dengan bawaan tas Gunung beserta alat-alat sah-nya! Berdasarkan survey dari blog orang, waktu tempuk sampe ke Puncak gunung kira-kira 1 jam dengan trek yang cukup menantang even buat pemula .

30 menit pertama masih santai aja karena pemandangan sekitar banyak pohon jadi sejuk padahal panas terik juga dan kita mulai nanjak sekitar jam 12 teng, kebayang lah kumaha terik na . Mulai tanjakan pertama udah kerasa trek bebatuan dan butiran lagu menyambut . Sambil bercanda, ngobrol sesekali istirahat dan tolong menolong kalo jalanan nya susah juga saling menyapa satu sama yang lain kalo lagi papasan, jalan yang sesungguhnya mulai terasa . Keliatan tanjakan kedua dengan fisik yang udah ngga se-on awal, rasa capek mulai bikin keki . Di tambah lagi, Eva yang udah pucet karena dari awal merasa mgg bakalan sanggup sampe ke atas tapi kita semua selalu ngeyakinin "Eva pasti bisa" . Bener aja, ngga jauh dari tanjakan kedua dia tiba-tiba duduk lemes dan jackpot . Semangat nya udah nyaris putus, minta kita ninggalin dia di warung aja . Tapi sambil dia minum teh anget, dan ngisi perut dengan croissant yg gue bawa dan yang lain istirahat juga sambil nikmatin pemandangan alam yang wow banget kita semangatin dia terus!
Eva dengan Crocs dan Croissant
Ini Lupi si One Piece #ehbukandeng
Faris dan si tongkat ajaib
Ridwan dan kesibukan selfie sekalian bikin video buat Meida pacarnya
Setelah ngerasa cukup kuat, dan Eva mulai semangat lagi kita mulai lagi jalan dengan semangat karena ngeliat puncak ketiga ngga jauh lagi *keliatan nya aja* . Dan tanjakan ketiga ini, adalah jalan yang menuntun kita ke puncak adalah trek yang dibilang "dewa" , karena tanjakan nya curam juga terjal hanya setapak dan berbatu jadi kita harus harus sabar ngantri untuk sampe ke atas . Cuaca gunung batu emang terkenal ekstrim, pas awal nanjak sangat terik, udah mau sampe ke Puncak mulai mendung takut banget kalo tiba-tiba hujan dan harus putar balik !
Pemandangan dari atas Puncak

And we did it guys *drumroll* . Mission Completed
Foto Asli dengan awan yang sudah menghitam

Foto Saya di puncak yang udah di edit karena saking ramenya jadi backgrundnya orang semua hiks

Putri dan Pengawal ( Faris ) yang dibelakang gatau siapa sibuk selfie

Yeaaay Eva sampe ke Puncak juga 
Rasa nya campur aduk banget pas sampe Puncak antara terharu iya, bangga iya, pokoknya campur aduk . Di atas puncak, ngga berhenti-henti mengucap syukur karena kita sebagai manusia kayanya kecil banget di hadapan ciptaan-Nya yang lain . MasyaAllah, nikmat mana lagi yang kau dustakan bisa menikmati pemandangan alam yang begitu amazing dari atas sana *sok bijak* . Tapi belum terlalu lama kita di atas sambil nikmatin pemandangan bener aja tiba-tiba langsung gerimis dan semua yang di atas panik takut ngga bisa turun . Karena emang awan nya udah hitam banget dan hamparan pemandangan hijau mulai tertutup kabut kita memutuskan buat segera turun .


Kabut yang semakin tebal
Tali buat turun . Inget ya harus sabar dan ngantri juga saling membantu
Dan bener aja, untungnya kita langsung buru-buru turun walaupun sambil setengah lari-larian dan merosot karena 1/3 jalan sampe ke bawah hujan deras langsung turun . Kita langsung meneduh di warung kecil punya warga yang atap terpal nya berkali - kali bocor karena hujan nya sangat deras . Alhamdulillah sampai juga di bawah dengat selamat . Perjalanan alam kali ini ditemenin sama sahabat, dan semoga bisa jadi kenangan manis dan pembelajaran ke depannya . Terimakasih ya Allah atas segala keajaiban alam cipataan-Mu .

"There is competition between every person on this mountain. The last word always belongs to the mountain." - Anatoli Boukreev -

Nb : As Anatoli Boukreev reminds those less-experienced climbers, while everyone on the mountain is competing for something or another, it is the mountain that will always win. Truer words were never spoken.

Friday, October 16, 2015

Februari 2015 : Explore Jawa Timur ( Ekspedisi Kawah Ijen dan Baluran - Bama )

Berawal dari obrolan sama temen kerja yang haus akan liburan . Maka tercetus lah ide buat cari rencana liburan buat kabur dari kejenuhan di Jakarta . Karena lagi ngga mau repot, dan ngga punya waktu yang banyak buat ambil "cuti" kerja akhirnya kita memutuskan buat pake jasa travel biar praktis . Kebetulan, waktu lagi searching tujuan, ketemulah dengan Langkah Kaki Adventure yang mau ngadain trip ke Pantai Bama, Kawah Ijen dan Baluran selama 3 hari 2 malam . Langkah Kaki ini, adalah jasa travel yang udah terpecaya karena waktu jaman kuliah, mereka lah yang mengakomodasi perjalanan kita sekelas ke Pantai Sawarna . Dari awal booking trip sampe siap mau berangkat semua rasanya ngga perlu repot, karena bang Kiki ( Owner Langkah Kaki ) selalu informatif dan siap siaga kasih arahan jadi tinggal terima rebes, eh beres !

Ini dia Itinerary sepanjang trip kali ini ;


Day I 
12.30              Meeting point di st pasar senen
14.00              Otw Surabaya (Ps Turi)
Day II
01.00 – 01.30     (Dini Hari ) Sampai di Surabaya (Ps Turi / Gubeng)
02.00 – 08.00      Menuju Baluran National Park
08.00 – 09.00      Sampai di Baluran
09.00 – 12.00    Explore Baluran & pantai bama (ISHOMA) , Makan Siang
13.00 – 16.00      Menuju Paltuding Rest Area Camping Ground
16.00 – 20.00      Buka Tenda dan bersih – bersih serta Makan Malam , Acara bebas+ istirahat
Day III
00.01 – 02.30      Trekking menuju kawah Ijen
03.00 – 06.00      Explore Kawah ijen, blue fire & narsis2an
06.00 – 08.00      Trekking turun kawah ijen.
08.00 – 10.00      Sarapan dan Perjalanan menuju Air terjun
10.00 – 15.00      Menuju Surabaya Pitstop di rest Are dan bersih – bersih dan Sholat
16.00 – 18.30      Menuju Kota Surabaya Pasar Turi
20.30 – 20.30      Menuju  JAKARTA.
Day IV
09.00 – 10.00      Tiba di JAKARTA.

Here we go...

Perjalanan trip kali ini dimulai dengan naik kereta dari Pasar Senen menuju ke Surabaya ( Pasar Turi/ Gubeng ) selama kurang lebih 12 jam . Dari Senen jam 2 siang sampe Surabaya sekitar jam 2 dini hari . Turun kereta, langsung disiapkan Elf yang siap mengangkut peserta trip yang lumayan banyak . Dan perjalanan masih berlanjut via darat selama 7 jam menuju Banyuwangi . Dan ngga sia-sia lah pegel-pegel perjalanan yang melelahkan ketika sampe di lokasi Taman Nasional Baluran .Sejauh mata memandang, hamparan lahan hijau memanjakan mata #tsaelah . Taman Nasional Baluran a.k.a Africa Van Java nya Indonesia . Cuma sayang, ngga ketemu kawanan hewan yang lari-larian . Taman Nasional Baluran ini terbagi jadi dua : Bekol dan Bama . Daerah Bekol itu adalah bagian Savana nya dan Bama adalah Pantai nya .





Masih di kawasan Baluran, di ujung taman Nasional ini terdapat Pantai Bama . Ketika memasuki kawasan pantai ini, kita akan disambut sekawanan kera abu-abu ekor panjang . Mungkin karena weekday, pantai nya bener-bener sepi cuma rombongan trip kita aja . Pantai nya bersih, pasir nya putih dan karena sepi jadi berasa private beach gitu . 



Istimewa nya lagi, lokasi pantai ini juga dikelilingi oleh tanaman mangrove . Dan, kalo kita telusurin jalan setapak disisi pantai kita bakalan nemuin hamparan pohon mangrove dan jembatan pandang yang dihiasi akar-akar besar . 


Ekspedisi explore Kawasan Taman Nasional Baluran, Pantai Bama berakhir sore hari dan perjalanan selanjutnyandilanjutkan menuju Ekspedisi Kawah Gunung Ijen . Sesampainya di pintu gerbang masuk kawasan Kawah Ijen, rombongan trip kami tiba-tiba diberhentikan oleh beberapa warga sana dan ternyata mereka meminta uang retribusi tambahan . Sebenarnya hal ini sangat disayangkan, mengingat kami pun sudah membayar biaya masuk kesana . Entah secara resmi atau tidak, hal ini bikin rombongan yang sudah capek dan ingin istirahat merasa sedikit terganggu . Dengan "negoisasi" yang alot, akhirnya rombongan kami diperbolehkan masuk dengan syarat ; ada beberapa anggota rombongan trip yang ikut naik jeep dari bawah ke atas bersama mereka . Akhirnya, daripada menunggu lebih lama lagi, ditambah fisik yang sudah mulai lelah saya menjadi volunteer bersama beberapa orang yang lain untuk ikut naik jeep bersama mereka . Jujur, rasanya degdegan dan takut bercampur aduk, kalau dilihat adegan nya seperti cuplikan penculikan di film-film *mulai mengkhayal* . Sementara yang lain tetap naik dengan elf rombongan, Saya malah baca doa terus-terusan takut diculik beneran . Cuaca yang dingin, ditambah naik jeep dengan jendela terbuka dan sekeliling kita hanyalah ilalang lebat dan supir jeep bercerita yang aneh-aneh bikin speechless . Untunglah, elf di belakang jeep selalu kasih sen supaya bikin tenang dan alhamdulillah kita diantarkan sama mereka dengan selamat sampai Paltuding rest area camping ground .

Karena udah lelah banget tapi badan lengket, tadinya ngga mau mandi tapi banyak yang bilang kalau abis mandi malahan badan jadi lebih hangat walapun pas mandi air disana sangat dingin . Dan setelah mandi dan makan, kami menuju camping ground dengan api unggun bergabung bersama rombongan lain untuk selanjutnya "naik" ke puncak pertengahan malam . Saya, yang basically ngga kuat nahan dingin sudah double jacket, kaos kaki juga celana tetap merasa kedinginan, entah berapa derajat suhu Ijen waktu itu . Sampai ditengah-tengah tidur, saya terbangun karena badan gemetar menahan dingin yang sangat menusuk sampai ke tulang .

Kurang lebih pukul 02.00 malam, semua sudah bangun dan bersiap dengan peralatan masing-masing untuk persiapan nanjak . Kaget, karena ternyata banyak juga orang yang ingin melihat keindahan Kawah Ijen, bukan hanya turis domestik tapi juga mancanegara . Sebelum memulai perjalanan, kami diarahkan untuk berdoa semoga selama perjalanan naik ke puncak tidak terjadi suatu apa . Awalnya, saya dan rombongan berjalan selalu beriringan, tapi lama kelamaan kita mulai terpecah karena ketahanan fisik masing-masing . Jujur, saya banyak sekali istirahat karena merasa tidak kuat dan rasanya ingin menyerah saja . Suhu dingin, dan jalanan yang menanjak terus membuat tenggorokan ini rasanya tercekat . Tetapi, kalau rasa ingin menyerah muncul saya dapat pecutan semangat melihat warga pribumi yang dengan lincah lalu lalang naik ke puncak untuk mengangkut bongkahan belerang . Malu rasanya jika dibandingkan dengan mereka yang setiap hari, dan bisa beberapa kali bolak-balik mengakut belerang-belerang itu .

Di pertengahan jalan, setelah beristirahat entah yang keberapa kalinya saya baru sadar, bahwa sarung tangan saya hilang satu . Panik rasanya, karena saya tahu kalau tidak kuat menahan dingin, untungnya anggota trip membawa lebih dan baik hati meminjamkan . Rasa lelah, dan fisik yang mulai goyah setengah terbayar ketika melihat langit Ijen malam itu sangat amat cantik dipenuhi bintang-bintang dan kita bisa melihat suasana kota yang menawan dan pemandangn itu tidak bisa tergambarkan dengan kata-kata, MasyaAllah . Sepanjang perjalanan kadang berpapasan dengan para penambang dan mereka memberikan semangat agar kita bisa sampai ke puncak!

Dan akhirnya, setelah segala perjuangan, sampailah kita di puncak Kawah Ijen, saat itu sekitar pukul 04.00 pagi . Rasanya haru, sujud syukur karena bisa sampai ke puncak! Tapi, bukan itu sebenarnya tujuan utama kita . Kita harus bangga karena di Kawah Ijen, iya di Indonesia , terdapat salah satu dari hanya dua di dunia yang biasa disebut "Api Biru" atau Blue Fire . Dari puncak, yang asap belerang sudah mulai tidak bersahabat kita harus turun ke bawah kawah untuk dapat melihat kebesaran Sang Maha Kuasa itu . Walaupun sudah pakai masker yang sudah dibasahi air supaya bau belerang tidak terlalu menusuk tapi rasanya tidak cukup . Dan, di tengah perjalanan rasanya saya sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi dan bau belerang semakin membuat tenggorokan tercekat , yang paling parah saya hanya sendirian terpisah dari rombongan . Saya melihat teman serombongan begitu bersemangat melihat Blue Fire dengan pikiran " gue harus sampe ke bawah, gue harus liat blue fire, sayang sudah sampe sini tapi tidak dapat fenomena blue fire " . Melihat beberapa orang putar arah naik lagi ke puncak dan mereka bilang tidak mungkin dapat blue fire karena pagi sudah menjelang dan kabut semakin tebal . Saya yang sedang bersandar di batu, sambil memikirkan akan memaksakan diri turun ka bwah melihat blue fire atau naik ke atas karena saya tahu, limit tubuh saya sudah memberi alarm kalau sudah tidak sanggup lagi . Di tengah kegalauan, ada bapak penambang yang memberi nasihat "kalau sudah tidak kuat jangan dipaksakan, sudah sampai sini aja hebat, dan saat ini memang bukan waktu yang tepat melihat sunrise di puncak kawah dan melihat blue fire " . Bismillah, dengan mantap saya memutuskan putar balik bersama beberapa orang lain daripada jatuh pingsan dan malah merepotkan orang lain . Dengan susah payah, lebih sudah daripada nanjak ke puncak sampailah lagi di atas Kawah .









Luar biasa rasanya, senang, terharu, takjub jadi satu saat melihat beberapa orang sujud syukur menikmati keindahan Puncak Kawah Ijen . Saya pun, hanya diam dan tertegun juga rasa tak percaya bisa sampai kesana . Segala rasa lelah rasanya terbayar beribu ribu kali lipat dengan pemandangan yang amazing . Saya, merasa bangga dengan diri sendiri bisa ada disana walaupun tidak dapat sunrise dan melihat betapa indahnya Blue Fire itu . Suatu saat nanti, saya akan balik kesana melihat kamu wahai Api Biru.

Maafkan tulisan yang panjang ini, tapi ini adalah sepenggal ingatan memori indah saya dan separuh hati yang tertinggal di Ijen . Dan tulisan tentang Ijen ini, tiba-tiba jadi bahasa yang baku . Alhamdulillah pokoknya puas dengan jamuan trip dari Langkah Kaki ini . Dan sampai dengan selamat di Jakarta, untuk kembali disibukkan dengan hiruk pikuk yang ada .  Selamat Malam!

Thursday, October 15, 2015

We don't remember days, We remember moments!

Begitulah quotes Cesare Pesave tentang memori. Dan FYI, gue adalah tipikal orang dengan long-term-memory . Percaya ngga percaya, gue bisa sangat detail mengingat suatu hal, bahkan percakapan dengan seseorang yg bisa gue recall di alam bawah sadar sana . Jadi, untuk mengisi postingan pertama ( lagi ) di blog ini gue akan mulai sharing perjalanan "getaway" sepanjang 2015 ini. Semoga berkenan di hati, dan bisa jadi suatu kenangan manis yang bisa di ingat di masa yang akan datang . So, here we are...

Januari 2015

Liburan awal tahun daerah yang jadi tujuan kita adalah Cianjur . Kenap Cianjur? Karena kita mau nemenin Mamam ke tempat dia ngajar 30 tahun yang lalu selama setahun disana . Dan perjalanan kesana butuh waktu sekitar 2 jam lagi dai pusat kota Cianjur dengan medan jalanan kaya off road dan sepanjang jalan kita ngelewatin kebun teh, gunung, hutan, kali, dan juga jurang terjal .
Di atas kebun teh ada kolam renang



Rumah Panggung
Well, cerita bulan Februari bakalan ada di postingan selanjutnya ya . So, stay tuned!